1. Lukisan Abstrak “False Start” – US$ 84,6 Juta
Deretan lukisan abstrak termahal di dunia dimulai dari karya Jasper Johns yang berjudul False Start. Terjual senilai 1,1 triliun rupiah di tahun 2006, lukisan yang dibuat pada 1959 tersebut sempat menjadi lukisan abstrak termahal di dunia. Jasper Johns adalah seorang pelukis kelahiran 1930 asal Amerika Serikat. Nama “False Start” terinspirasi ketika Jasper Johns sedang duduk di Cedar Tavern, sebuah bar favorit para seniman kala itu. Ia kemudian melihat sebuah spanduk balapan yang berjudul False Start. Ia lalu memutuskan untuk memberi nama lukisan abstrak yang baru dibuatnya dengan nama “False Start” atau awal yang salah.
2. Lukisan Abstrak “Orange, Red, Yellow” – US$ 87 Juta
Lukisan ini merupakan hasil karya dari Mark Rothko, seorang seniman Amerika keturunan Yahudi Rusia. Banyak pecinta seni yang menganggapnya sebagai ekspresionis abstrak, meskipun ia sendiri menolak label tersebut. Pria kelahiran tahun 1903 dan meninggal tahun 1970 dianggap sebagai salah satu seniman Amerika paling terkenal pasca perang dunia, bersama dengan Jackson Pollock dan Willem de Kooning.
Berbagai karya lukisan telah berhasil diciptakan, salah satunya lukisan abstrak berjudul Orange, Red, Yellow yang terjual senilai 1,13 triliun rupiah tahun 2012 lalu. Lukisan abstrak Orange, Red, Yellow yang dibuat tahun 1961 ini mungkin bagi sebagian orang terlihat sederhana, namun bagi para penikmat seni, lukisan yang bermediakan kanvas dengan cat acrylic ini memiliki nilai estetika tinggi.
3. Lukisan Abstrak “Dora Maar au Chat” – US$ 95,2 Juta
Lukisan abstrak ini merupakan hasil karya maestro lukis asal Spanyol, Pablo Picasso di tahun 1941. Dora Maar au Chat berarti Dora Maar bersama kucing. Lukisan ini menggambarkan abstraksisme Dora Maar yang merupakan pasangan kekasih Pablo Picasso saat ia berusia 55 tahun dan Dora 29 tahun. Lukisan tersebut berhasil dilelang pada tahun 2006 oleh seorang Rusia senilai 1,24 triliun rupiah. Pablo Picasso semasa hidupnya telah menghasilkan 20.000 karya seni. Yang menarik, Picasso sering berganti gaya lukisan. Ini bisa terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti dari gaya lukisan biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque.
4. Lukisan Abstrak “Anna’s Light” – US$ 105,7 Juta
Sebuah lukisan abstrak berjudul Anna’s Light berhasil terjual dengan nilai lebih dari 1,37 triliun rupiah pada tahun 2013 yang dibeli oleh pemilik perusahaan kimia Jepang. Lukisan yang berdimensi cukup besar ini merupakan buah karya dari Barnett Newman, seorang maestro lukis asal Amerika Serikat. Tema lukisan yang berjudul “Anna’s Light” tersebut terinspirasi dari kisah hidup dari ibu sang pelukis yang meninggal tahun 1965. Tiga tahun kemudian, Newman membuat lukisan besar yang bernuansa merah yang didedikasikan untuk ibunya. Newman lahir di New York City, anak Yahudi imigran dari Polandia. Ia belajar filsafat di City College of New York dan bekerja di bisnis manufaktur pakaian milik ayahnya. Dia kemudian berprofesi sebagai guru, penulis dan kritikus. Pada tahun 1930-an, ia mulai membuat lukisan, dalam gaya ekspresionis. Newman bertemu guru seni Annalee Greenhouse pada tahun 1934; mereka menikah pada 30 Juni 1936.
5. Lukisan Abstrak “Nude, Green Leaves and Bust” – US$ 106,5 Juta
Satu lagi karya dari Pablo Picasso yang berhasil terjual dengan harga tinggi adalah lukisan abstrak berjudul “Nude, Green Leaves and Bust”. Lukisan yang dibuat tahun 1932 ini dilelang dengan harga 1,38 triliun rupiah pada 2012 lalu. Lukisan abstrak yang bertema sensual ini menggambarkan seorang wanita berpose telanjang yang merupakan sosok penggambaran dari Marie-Therese Walter, kekasih gelap sang pelukis. Awalnya, lukisan ini dikoleksi oleh Mrs. Sidney F. Brody yang tak pernah dipamerkan ke publik sejak tahun 1961.
6. Lukisan Abstrak “Woman III” – US$ 137,5 Juta
Lukisan abstrak yang berhasil terjual senilai 1,79 triliun rupiah adalah “Woman III” karya dari Willem de Kooning, maestro lukis yang beraliran Abstract Expressionist. Lukisan “Woman III” merupakan salah satu bagian dari 6 seri lukisan bertema wanita yang dibuat dari 1951-1953. Lukisan ini dilelang dengan harga tinggi tahun 2006 lalu, dan pembelinya adalah miliarder Steven A. Cohen, yang juga membeli karya lain dari Willem de Kooning, yakni lukisan “Police Gazette” senilai 63,5 juta dollar, sebulan sebelumnya. Willem de Kooning (lahir 24 April 1904 di Rotterdam, Belanda – meninggal 19 Maret 1997 di East Hampton, New York, Amerika Serikat pada umur 92 tahun) adalah seorang pelukis Amerika yang merupakan salah satu eksponen terkemuka dari Ekspresionisme Abstrak, khususnya penerapannya dalam bentuk lukisan.
7. Lukisan Abstrak “No. 5” – US$ 140 Juta
Lukisan ini bernama “No. 5” atau nomer lima, merupakan lukisan abstrak karya Jackson Pollock tahun 1948. Sama seperti pelukis Abstract Expressionist lainnya, yakni Rothko, Jackson Pollock juga sering menamai lukisannya dengan nomor (angka). Menurut penuturan istrinya, Pollock sering menggunakan angka untuk nama lukisannya karena terkesan netral dan membiarkan para penikmat lukisan untuk memberikan gambaran atau persepsi sendiri sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Jadi, tidak membatasinya dengan judul tertentu.
Lukisan abstrak “No. 5” tersebut menurut New York Times dibeli dari David Geffen ke David Martinez. Namun, dalam press release, diisukan bahwa Martinez tidak membeli lukisan tersebut. Hal ini berarti jumlah penjualan untuk lukisan ini masih menjadi misteri, namun rumor yang beredar lukisan abstrak tersebut ditaksir dengan harga 140 juta dolar atau sekitar 1,82 triliun rupiah.
8. Lukisan Abstrak “Le Reve” – US$ 155 Juta
Lukisan abstrak berjudul “Le Reve” atau The Dream adalah salah satu masterpiece Pablo Picasso yang dibuat tahun 1932. Lukisan abstrak ini menggambarkan sosok kekasih gelap sang pelukis yang mengekspresikan terditorsi, dengan garis kesederhanaan dan warna kontras menyerupai awal Fauvisme. Lukisan Le Reve pertama kali terjual tahun 1941 oleh Victor dan Sally Ganz dari New York seharga 7.000 dolar. Setelah beberapa kali berpindah tangan, maka pada tanggal 26 Maret 2013, New York Post melaporkan bahwa Steven A. Cohen dari SAC Capital telah membeli lukisan ini dari pemilik sebelumnya, Wynn, sebesar $ 155 juta atau sekitar 2,02 triliun rupiah. Sebenarnya, rencana transaksi pembelian sudah disepakati tahun 2006 lalu. Namun, sehari sebelum transaksi, Steve Wynn sang pemilik lukisan tanpa sengaja merusak lukisan tersebut dengan sikunya. Setelah mengeluarkan biaya ribuan dollar untuk memperbaiki lukisan tersebut, akhirnya “Le Reve” berhasil terjual tahun 2013.
9. Lukisan Abstrak “Les Femmes d’Alger (Version O)” – US$ 179,4 Juta
Karya lukisan abstrak milik Pablo Picasso tahun 1955 ini terjual cukup impresif, senilai 179,4 juta dollar atau sekitar 2,33 triliun rupiah. Lukisan yang berjudul “Les Femmes d’Alger (Version O)” ini merupakan salah satu dari 15 koleksi Picasso yang bertema ‘Women of Algier in their Apartments’. Seluruh seri dari koleksi lukisan yang bertema Les Femmes d’Alger tersebut dibeli oleh Victor dan Sally Ganz dari Galerie Louise Leiris di Paris senilai $ 212.500 pada bulan Juni 1956.
Kemudian sepuluh lukisan dari seri tersebut dijual Ganz untuk Galeri Saidenberg dengan memakai versi tertentu, diantaranya versi “C”, “H”, “K”, “M” dan “O”. Setelah beberapa kali berpindah kolektor, lukisan versi O tersebut pada tahun 2013 berhasil terjual dalam sebuah lelang yang dibeli oleh mantan perdana menteri Qata, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani.
10. Lukisan Abstrak “No. 6 (Violet, Green and Red)” – US$ 186 Juta
Lukisan abstrak yang berhasil terjual paling mahal hingga saat ini adalah “No. 6 (Violet, Green and Red)” yang merupakan hasil karya Mark Rothko. Lukisan abstrak yang dibuat tahun 1951 ini terjual tanpa melalui lelang senilai 2,4 triliun rupiah oleh sang pembeli, Dmitry Rybolovlev (Rusia) tahun 2014. Mark Rothko yang merupakan pelukis bergaya Abstrak Ekspresinisme banyak menghasilkan karya lukis indah dengan mengedepankan warna horisontal yang dilukis pada kanvas besar. Lukisan itu diberi nama ambigu untuk membiarkan pemirsa menafsirkan emosi di balik pekerjaan.
Banyak kritikus menunjukkan bahwa warna agak gelap di bagian atas melambangkan depresi Mark Rothko sendiri. Seperti kebanyakan karya seni Rothko, lukisan No. 6 (Violet, Green and Red) menggabungkan adanya ukuran materi dan penggunaan kuat warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar