Kita mulai daftar souvenir khas Jogja yang banyak diburu oleh anak-anak muda. Souvenir dari Jogja yang sangat terkenal ini bisa kamu bawa buat oleh-oleh nih, Sobat Tiket. Nggak cuma terkenal sebagai oleh-oleh Jogja selain makanan yang banyak dicari saja, Kaos Dagadu dengan logo mata yang legend banget ini juga udah jadi salah satu ikon pariwisata di Jogja, lho. Kalau kamu mau beli Kaos Dagadu, kamu bisa datang ke Gerai Resmi Dagadu Djokdja, di antaranya adalah di Yogyatorium, Dagadu Malioboro Mall, Dagadu Transmart, Dagadu Alun-Alun Utara, dan Dagadu Jogja City Mall.
Kerajinan Perak
Kalau jalan-jalan ke Jogja, jangan lupa buat singgah di Kotagede. Kecamatan yang berlokasi di jantung Kota Jogja ini juga merupakan pusat kerajinan perak yang sangat terkenal. Nggak cuma terkenal di Indonesia saja, Sobat Tiket. Kerajinan perak di Jogja juga sudah terkenal hingga ke luar negeri, lho. Makanya, souvenir unik yang satu ini wajib banget kamu beli kalau jalan-jalan ke Jogja.
Kerajinan Kulit
Suka dengan barang kerajinan kulit seperti sepatu dan tas? Kalau ya, kamu harus banget nih buat datang ke Desa Wisata Manding. Desa wisata di Bantul Jogja ini adalah sentra industri kerajinan kulit, Sobat Tiket. Sejak tahun 1957, para pengrajin di Desa Manding sudah membuat kerajinan kulit sebagai souvenir khas Jogja. Di sini, kamu bisa menemukan sepatu kulit, tas kulit, sendal kulit, jaket kulit, dan semua barang serba kulit. Soal harga pun dibandrol bervariasi sehingga bisa disesuaikan dengan budget kamu, Sobat Tiket. Mau beli?
Blangkon
Blangkon adalah souvenir khas Jogja berupa tutup kepala yang terbuat dari kain batik. Blangkon Jogja atau yang juga sering disebut Blangkon Mondolan punya semacam tonjolan bulat di bagian belakang. Konon Mondolan ini ada hubungannya dengan filosofi masyarakat Jawa yang dapat menyimpan rahasia dan tidak membuka aib. Kamu bisa membawa blangkon Jogja sebagai souvenir tradisional Jogja ini untuk ayah atau temanmu yang laki-laki, Sobat Tiket.
Wayang
Souvenir khas Jogja selanjutnya yang nggak boleh kamu lewatkan untuk dibeli dan dibawa pulang adalah wayang. Tentunya wayang Jogja memiliki perbedaan dengan wayang di daerah lain, misalnya wayang dari Surakarta. Maka dari itu, jangan lupa untuk membawa souvenir dari Jogja berupa wayang Jogja.
Tas Dowa
Mencari souvenir khas Jogja untuk wanita? Souvenir khas Jogja untuk wanita yang bisa kamu pertimbangkan untuk dibawa pulang adalah tas Dowa. Tas Dowa adalah souvenir khas Jogja berupa tas rajut yang pastinya digemari oleh wanita. Souvenir khas Jogja untuk wanita ini tersedia dalam beragam warna, ukuran, serta harga. Kamu bisa membawa souvenir khas Jogja untuk wanita berupa tas Dowa sebagai buah tangan untuk ibu atau teman wanitamu, Sobat Tiket.
Gerabah Tanah Liat
Siapa yang belum tahu souvenir asli Jogja berupa gerabah tanah liat? Di Kabupaten Bantul tepatnya di wilayah Kasongan, ada sentra pembuatan kerajinan tangan gerabah tanah liat. Kamu bisa banget berburu souvenir dari Jogja berupa gerabah tanah liat di daerah ini. Kamu bisa berburu gerabah yang unik seperti patung, pot bunga, guci, dan lain-lain. Kalau kamu mau menuju ke Kasongan, dari pusat Kota Jogja kamu hanya perlu berkendara sekitar 20 menit saja, Sobat Tiket. Lumayan dekat, kan?
Batik
Nggak lengkap rasanya kalau jalan-jalan ke Jogja tapi nggak sempat bawa batik untuk orang-orang kesayangan di rumah. Ada beberapa pusat belanja batik yang bisa kamu kunjungi saat berwisata ke Jogja. Salah satu pusat belanja batik yang sangat terkenal di Kota Pelajar ini tentunya adalah di Pasar Beringharjo. Jangan hanya membeli batik Jogja yang berupa pakaian batik saja. Kamu juga bisa beli barang batik Jogja lainnya seperti tas, jarik, bahkan sepatu. Klasik dan unik!
Aksesoris Khas Jogja
Kalau kamu jalan-jalan ke Malioboro, ada banyak aksesoris khas Jogja yang bisa kamu beli, Sobat Tiket. Kamu bisa membawa aksesoris ini sebagai souvenir yang bisa kamu bagi-bagikan pada tetangga atau teman di kampus. Kamu bisa membeli satu set gantungan kunci, kalung, gelang, dan yang lain-lain biar semuanya bisa kebagian oleh-oleh dari Jogja yang kamu bawa. Mantap, kan?
Setelah tahu apa aja souvenir yang murah dan awet sebagai buah tangan, kamu tentu semakin bersemangat jalan-jalan ke Jogja. Pesan hotel di Jogja murah di tiket.com kalau kamu memang mau menghabiskan momen liburan di Kota Pelajar ini.
Film bisa dikatakan merupakan penggambaran apik dari potongan peristiwa. Begitu juga dengan film yang menyajikan peristiwa masa lalu. Walaupun, di setiap film terdapat unsur fiksi yang ditambahkan, tapi kamu jangan khawatir karena mereka pasti punya tim riset yang bertenggung jawab mengenai peristiwa sejarah yang ditampilkan.
Untuk kamu penasaran film apa saja yang mengandung unsur sejarah, kamu bisa pilihDunkirk, Schindler’s List, 300, Troy, 12 Years A Slave, Gandhi, Black Hawk Down, atau, Hotel Rwanda. Selain film yang disebutkan, sudah banyak film box office maupun dokumenter yang bisa kamu akses dengan mudah.
2) Baca buku autobiografi
Membaca memang bisa dikategorikan sebagai kegiatan yang membosankan. Yang perlu kamu tahu bahwa, minat baca di Indonesia ini tergolong sangat rendah. Sebagai generasi muda yang cerdas tentu kamu nggak mau kan kalau dibilang kurang pintar gara-gara kurang baca, apalagi baca sejarah.
Kamu juga perlu tahu kejadian masa lalu di luar sana, lho. Disamping itu, pasti kamu punya tokoh besar yang menjadi favorit. Misalnya, Mahatma Gandhi, Maya Angelou, Ernest Hemingway, Che Guevara, Fidel Castro, Soekarno, Wiji Thukul, Chairil Anwar, Tan Malaka adalah beberapa tokoh yang sudah ada autobiografinya. Jadi, jangan ragu untuk membaca kisah inspiratif mereka.
3) Kunjungi museum
Saat ini mengunjungi suatu museum bukanlah hal yang kuno dan membosankan. Karena, mengunjungi museum yang kaya dengan sejarah itu tidak membuat kamu rugi. Di Indonesia, banyak sekali museum yang bisa kamu kunjungi.
Beberapa referensinya adalah Museum Nasional, Museum Geologi Bandung, Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Bank Indonesia, dan masih banyak lagi. Kamu bisa melihat secara langsung benda-benda sejarah dan membaca deskripsi kecil tentangnya. Berkunjung ke museum seperti bisa membawa ke periode saat itu dan sedikit bisa merasakannya.
Jangan biarkan hobi jalan-jalan yang kamu punya untuk mengunjungi tempat-tempat yang sudah biasa. Indonesia itu indah, begitu juga dengan setiap kota yang penuh dengan kisah sejarahnya.
Mengunjungi sebuah kota yang punya aksi heroik pada zaman dulu, mengambil gambar bangunan peninggalan, hingga berkomunikasi dengan orang lokal. Jangan ragu melakukannya kalau kamu berwisata ke tempat baru. Karena dengan seperti itu, kamu lebih bisa menghargai bangsa dan negaramu sendiri. Dan, tidak rendah diri kalau sedang berada di lintas internasional.
5) Hadir dalam acara kebudayaan
Anak muda seperti kamu yang aktif dalam organisasi dan kesenian sudah banyak membuat acara budaya. Dikemas semenarik mungkin agar pengunjung dan penonton tidak bosan. Cobalah untuk melihat pertunjukan tari dan teater tradisional.
Banyak pelajaran berharga sekaligus menarik yang bisa kamu dapat. Misalnya, jarang sekali kamu mendengar ada pertunjukan wayang kulit, kalau itu ada di kota kamu, nontonlah. Penasaran dengan tokoh pewayangan kamu bisa mencarinya lebih lanjut. Atau, kunjungilah pameran lukisan dan musik agar kamu tahu bahwa kebudayaan kita mengalami akulturasi.
6) Miliki atlas historikal
Belajar sejarah memang lebih lengkap dengan menggunakan peta. Namun, tidak mudah untuk membayangkan letak peristiwa sejarah dalam peta yang sekarang. Hanya membaca buku sejarah pun juga membuat bingung. Untuk menyiasatinya, kamu wajib punya atlas atau peta sejarah.
Memang sudah menemukan bentuk fisiknya. Kamu bisa mendapatkannya di situs – situs sejarah online. Dengan bantuan peta maupun atlas, kamu bisa dengan mudah untuk memahami peristiwa sejarah terjadi. Selain itu, kamu juga bisa tahu perkembangan kota saksi sejarah tersebut di masa sekarang.
7) Masak makanan khas tempat asal
Belajar sejarah memang kurang lengkap tanpa mencicipi kuliner khasnya. Banyak sekali sumber resep makanan yang bisa membantu kamu untuk menyajikan menu lama yang memang terkenal sedapnya. Indonesia punya peninggalan kuliner yang sangat kaya.
Hobi memasak sambil belajar sejarah bukan merupakan cara yang buruk, kok. Galilah rasa penasaran dengan menarik pikiran jauh kebelakang. Misalnya, apa saja sih yang dikonsumsi orang-orang pada tahun 1900an? Kemudian akan muncul juga mengapa makanan satu dengan lainnya itu dibuat. Pasti ada latar belakangnya.
Film satu ini dianggap jadi film horor Korea paling mencekam yang pernah dibuat. Saking populernya, Whispering Corridors bahkan telah dibikinin beberapa film sekuelnya. Kisahnya seputar kasus pembunuhan misterius yang terjadi di sebuah sekolah menengah khusus cewek. Saking mencekamnya suasana yang ditawarkan dari film ini, enggak jarang banyak orang jadi parno setelah nontonnya.
2. A Tale of Two Sisters (2003)
Enggak kalah nyeremin dari Whispering Corridors, A Tale of Two Sister juga menjadi film horor Korea terlaris. Saking suksesnya, film ini bahkan dibuat ulang versi Amerika. Sesuai dengan judulnya, film ini menyajikan kisah tragis dua saudara cewek dari sebuah keluarga. Sebenarnya cerita yang disajikan cukup sederhana, hanya saja nuansa mengerikan dari penampakan-penampakan yang ada dalam film inilah yang sukses bikin penonton kalut dan parno dibuatnya.
3. Witch Board (2004)
Witch Board atau juga dikenal dengan judul Bunshinsaba berfokus pada Bunshinsaba yang merupakan papan mermainan pemanggil hantu. Mengisahkan Yoo-Jin yang sering dirisak oleh teman-temannya di sekolah. Enggak terima dengan perlakuan teman-temannya, Yoo-Jin dan kedua sahabatnya melakukan ritual bunshinshaba untuk balas dendam.
Filmnya berkisah tentang Hyeon-Su dan ibunya Yoon-He, seorang dokter praktisi operasi plastik. Sepintas judulnya enggak terlihat seperti film horor, melainkan seperti kisah dongeng romantis. Tapi, jangan salah, film ini bakal nawarin kengerian dengan berbagai adegan yang bisa bikin lo belingsatan sendiri.
5. Hansel and Gretel (2007)
Terinspirasi dari cerita dongeng klasik, film ini menceritakan seorang salesman bernama Eun-soo yang mengalami kecelakaan di sebuah jalan tol dan terbangun di hutan gelap. Di sana, dia bertemu seorang gadis cilik yang membawa lentera dan mengajaknya pulang ke rumahnya. Sutradara Yim Pil-Sung bisa dibilang berhasil mengemas nuansa seramnya dengan sentuhan fantasi yang bakal mengingatkan lo pada karya Guillermo del Toro.
6. Death Bell (2008)
Film ini menceritakan pembunuhan sadis yang terjadi di sekolah menengah. Saat menonton Death Bell, lo harus siap melihat banyak penampakan hantu yang terlihat mengerikan dan siap bikin lo parno. Death Bell pun sukses meraih kesuksesan dan dibikinin sekuelnya yang berjudul Death Bell 2: Bloody Camp.
7. Don't Click (2012)
Mengisahkan video "terlarang" yang bisa mengutuk para penontonnya hingga mati. Don’t Clickmendapat pujian dari penonton karena ceritanya yang bagus, unsur horor dan thriller-nya yang pas, serta twist plot yang enggak terduga. Film ini dibintangi oleh Park Bo-young, Kang Byul, dan Joo Won.
8. The Silenced (2015)
Berlatar waktu tahun 1938, tepat pada saat penjajahan Jepang atas Korea, kisah film ini bermula dari seorang gadis bernama Ju Ran (Park Bo-young) yang dikirim ke sekolah asrama yang terletak di tengah alam, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan karena kondisinya yang sering sakit-sakitan. Namun, anehnya satu persatu para gadis di sana mulai menghilang tanpa jejak. Hal itu pula yang memaksa Ju Ran dan temannya, Yeon Deok (Park So-dam), untuk menguak misteri gelap yang tersembunyi di sekolah asrama itu sebelum mereka sendiri ikut menghilang.
9. The Wailing (2016)
The Wailing bercerita tentang kisah seorang ayah bernama Jong Goo (Kwak Do-wan) yang berusaha mengobati putri kecilnya, Hyo Jin (Kim Kwan-hee), dari kekuatan spiritual alias kerasukan. Jong Goo pun mencurigai salah satu penduduk yang merupakan orang Jepang sebagai tersangka utamanya. Soalnya sejak orang Jepang itu pindah ke desa tempat dia tinggal, banyak penduduk yang meninggal secara misterius.
10. Gonjiam: Haunted Asylum (2018)
Gonjiam: Haunted Asylum menjadi film horor Korea yang paling segar karena baru aja dirilis pada Mei lalu. Bisa dibilang film ini jadi film horor Korea paling populer di tahun 2018. Gonjiam diangkat dari sebuah legenda penduduk setempat tentang keangkeran sebuah rumah sakit jiwa tak berpenghuni bernama Gonjiam. Filmnya sendiri mengisahkan seorang vlogger bersama enam orang temannya yang tergabung dalam sebuah komunitas channel YouTube horor bernama Horror Times. Mereka pun melakukan uji nyali ke rumah sakit Gonjiam demi mendapat banyak viewers. Film ini pun berhasil menjadi film horor pertama Korea dengan penonton terbanyak di penayangan perdananya.